Thursday, November 19, 2015

Bandung ke Semarang April 2015

[Late Post]
HELLO, SUMMER!
HAPPY HOLIDAY, FELLAS!

Telat banget sih mau ngepost sekarang, tapi berbagi kan bisa kapan aja ya. hehehe
So, here it is...

Rabu, 15 April 2015
Tanpa ada rencana mau kemana-mana, tidak seperti biasanya, berangkatlah aku dan partner baru ku, Galih Pratama @GalihPra, ke Semarang menggunakan KA Kahuripan dari stasiun Kiaracondong pukul 20:00 WIB tujuan Purwosari, Solo.
Kenapa ke Solo dulu? Karena Bandung- Solo lebih murah daripada Bandung – Semarang.

Kamis, 16 April 2015
Pukul 05:39 WIB tiba di Solo. Setelah itu lanjut ke Semarang menggunakan bus patas P.O. Raya dari Solo Square dengan membayar Rp 25,000. Bisa naik bus apa saja asal tujuan Semarang. Btw, dari Purwosari ke Solo Square bisa jalan kaki atau naik batik trans solo, turun di Solo Square dengan membayar Rp 4,500 kalo naik batik trans solo yup!
Perjalanan dari Solo ke Semarang kira-kira 3 jam, kami turun di Sukun (suatu daerah atas di Semarang). Di situ, kami dijemput oleh sahabat aku, Pangestika @anespangestika. Setelah diantar ke penginapan dan istirahat sebentar. Kami langsung makan, ke Kucingan Lapangan dengan hanya membayar Rp 7,000/porsi. Ini bumbu petisnya enaaaaaak!
Petis Sayur (iya ya?)
Setelah itu ke Lekker Paimo, makanannya mirip martabak mini, ini rasa sosis mozarella cuman kocek Rp 16,000 udah dapet sosis mozarella yang meleleh banget ini...
Lekker Paimo: Sosis Mozarella

Lanjut ke Sam Poo Kong bayar masuk Rp 3,000. Full of red!
Aku di Sam Poo Kong

Setelah itu makan lagi di Bakmi Ayu, makan bakmi godhog telur Rp 14,000, es jeruk Rp 7000 btw gelas es jeruknya gelas gorilla, dan sate bakso Rp 4,000. Enak & ngenyangin, banget, khas jawa.

Dan ditutup dengan Es Puter Cong Lik seharga Rp 13,000. Es krim homemade, pake roti & parutan kelapa, tuh keliatan kan. Enak sih cuman kemahalan menurut aku, cepet meleleh juga. Hiks.
Es Cong Lik Coklat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari berikutnya (Jumat), aku dan Galih, berangkat ke Dieng Wonosobo dari Semarang menggunakan motor. Waktu tempuh kira-kira 3 jam dengan kecepatan 60km/jam, he he he. Untuk jalur nya, kami dari Semarang ke arah Ungaran naik terus ikuti jalan, nanti di sebelah kanan ada plang besar menuju Candi Gedong Songo, masuk situ, lalu menuju Bandungan, dan selanjutnya gunakanlah Google Maps atau Waze. Terimakasih aplikasi teknologi canggih.
Btw, kalo ke Dieng, jangan lupa gunakan / bawa baju hangat, jaket, dsb . Dingin, apalagi kalo pas kabut asik turun.
Nih, kabutnya turun. On frame: Galih.

Tiket masuk ke wisata Dieng Rp 8,000. Kami hanya mencoba ke Talaga Warno dan sekitarnya dengan membayar Rp 5,000. Sebenarnya masih banyak wahana wisata di kawasan Dieng, namun karena waktu yang tidak memungkinkan, kami langsung pulang. Hiks!
Oh iya, aku ada cerita dikit. Buat kalian yang senang hiking kecil atau penasaran pengen ngelilingin kawasan Talaga Warno itu, tolong jangan sok tahu kayak aku & Galih, bawalah sendal jepit, atau kalo enggak takut kotor ya telanjang kaki, yang penting jangan pake sepatu bagus / favorit kamu! Karena takutnya bakal kayak gini nih......
Trapped!
Na, na, na, la, la, la, ngeng, ngeng
Tiba lah kami di Semarang lagi, istirahat sekitar 1 jam, lalu lanjut makan ke bakso dengan membayar Rp 15,000. Penting gak sih? Enggak? Ya udah.
Sebagai pendatang baru di Semarang, enggak lengkap menurut aku kalo enggak berkunjung ke museum sejarah kereta api, yaitu Lawang Sewu, masuknya bayar Rp 10,000.
[foto tidak ditemukan, hahaha]
Nah ada lagi nih, tempat menjual makanan homemade jaman dulu yang udah berpuluh-puluh tahun jualan, namanya Toko OEN. Karena penasaran sama eskrimnya, aku nyobain OEN’s Harmony Rp 34,500 dan kue telur Rp 5,500. Karena baru coba kue telur lagi, menurutku beneran enak. Kalo eskrimnya biasa aja, enak karena asli buatan mereka.

Menurut aku enggak afdol juga kalo enggak nyobain makanan khas Semarang, yaps, Lunpia. Lunpia buk Lien rasa ayam Rp 12,000 / lunpia. Enak! Kenyang! Serius.
Lanjut kita makan lagi ke Nasi Gandul Pak Subur, nasi gandul rendang telor Rp 17,000. Jadi, nasi gandul itu nasi putih pake lauk-pauk milih sendiri, tapi dikasih kuah, rasa kuahnya mirip kuah koya kental gitu, kalo enggak salah. HEHEHE.
[foto tidak ditemukan, hahaha]

IYA, KAMI, MAKAN, TERUS-TERUSAN. HE HE HE.

Sabtu, 18 April 2015
Waktunya aku dan Galih pulang. Kami menuju stasiun Purwosari, Solo menggunakan KA Kalijaga dari stasiun Semarangtawang pukul 08:55 WIB. Perjalanan sekitar 3 jam. Karena KA Kahuripan tujuan Kiaracondong, Bandung masih jam 6 sore nanti, maka kami menitipkan ransel ke suatu mall, supaya bisa jalan-jalan di Solo gak berat, hehehe. Lalu, lanjut ke Pizza Panties, aku beli yang meatball extra cheese Rp 24,000 dan lemonade Rp 7,000. Pizza yang toppingnya di dalam jadi pizza berisi gitu.
Pizza Panties : meatball extra cheese
Setelah itu bingung mau kemana, memutuskan untuk jalan kaki di citywalk lurusan stadion sriwedari lalu nemu es potjong Rp 5,000 dan es kapal Rp 3,500. Seger!
Es Potjong
At all, liburan atau jalan-jalan itu harus dinikmatin, disyukuri, ramah ke orang-orang sekitar. Jangan banyak ngeluh, biar enggak sia-sia kamu nempuh perjalanannya. Alright!

---------------------------------------------Happy Holiday------------------------------------------------

Rincian:
KA. Kahuripan Kiaracondong – Purwosari Rp 90,000
KA. Kahuripan Purwosari – Kiaracondong Rp 90,000
KA. Kalijaga Semarangtawang – Purwosari Rp 10,000
Bus P.O Raya Solo – Semarang Rp 25,000
Kucingan Lapangan bayar Rp 7,000
Lekker Paimo, rasa sosis mozarella Rp 16,000
Sam Poo Kong bayar masuk Rp 3,000
Es Puter Cong Lik bayar Rp 13,000
Tiket masuk kawasan wisata Dieng Rp 8,000
Talaga Warno dan sekitarnya Rp 5,000
Lawang Sewu, masuknya bayar Rp 10,000
OEN’s Harmony Rp 34,500 dan kue telur nya Rp 5,500
Lunpia buk Lien rasa ayam Rp 12,000 / lunpia
Nasi gandul rendang telor Rp 17,000
Pizza Panties, meatball extra cheese Rp 24,000 & lemonade Rp 7,000
Es Potjong Rp 5,000 & Es Kapal Rp 3,500
---------------------------------------------------------Total pengeluaran Rp 385,500,- (exclude penginapan, motor, lain-lain)

Thursday, February 12, 2015

Backpacker ke Solo (Surakarta) 2015

Backpacker? Backpacker itu liburan semurah-murahnya kan ya. Nah, dengan berusaha murah, aku sebut liburan ke Solo atau biasa disebut Surakarta ini nge-backpacker. Hehehe

Kata temen aku yang udah ke sana, Solo ini enggak ada tempat wisatanya, sepi, anu ini itu, bla bla bla. Let’s break that statements! HAHAHA
Aku jatuh cinta sama Solo sejak nurunin kaki dari kereta ekonomi ac Kahuripan jalur Kiaracondong – Purwosari. Aku ke Solo berdua doang sama Avia Andiani, temen sekampus, sejurusan, sekosan. Seneng banget sama suasananya yang sejuk, adem, damai, sejahtera, hahaha menurut aku gitu.

23 Januari 2015
Dari stasiun Kiaracondong pukul 20:15 WIB.

24 Januari 2015
Tiba di stasiun Purwosari pagi, pukul 05:45 WIB. Nyampe di stasiun istirahat segala macem, terus mikirin mau sarapan apa. Enggak mikir lama langsung jalan kaki aja keluar stasiun ke Slamet Riyadi atau citywalk nya Solo. Udah jalan 500meter, nemuin Nasi Liwet Bu Parmi. Super enak! Beda sama nasi liwet sunda, nasi liwet ini nasi uduk pulen gitu, pake telor rebus, sayur labu siam, ayam suwir, dan pake kuah bumbu rahasianya yang bikin super enak!!!
Nasi Liwet Bu Parmi
Kami langsung ke homestay yang udah kami booked di Mama Homestay daerah kampung batik Kauman, di jalan Cakra. Menurut aku homestay nya murah banget karena udah sekalian sarapan dan sangat bersih, dibanding sama tetangganya Solo yang udah jadi pusatnya para backpacker itu loh. Hidup di Solo juga murah sih, bikin betah superrrrr.
This is me

Sarapan Mama Homestay

Pintu Mama Homestay, knock knock!

Spot deket Mama Homestay, Kampung Batik Kauman

Hello Avia!
Spot deket Mama Homestay, Kampung Batik Kauman

Spot deket Mama Homestay, Kampung Batik Kauman
Yeah, akhirnya jam 10 pagi, motor yang udah kami sewa dateng, dianterin loh motornya, cepet juga layaninnya ( @RentalMotorSolo ). Tujuan utama sebenernya ke Pantai Nampu di kabupaten Wonogiri. Kami ke sana pake motor. Jalanan ke Pantai Nampu bagus-bagus aja, karena udah diaspal, cuman jalannya ada yang rusak ringan dan rusak berat gitudeh, dan bukit-bukitan gitu.

Pantai Nampu dari atas
Pantai Nampu closely
Kami sampe di Solo lagi sekitar 17:30, terus istirahat segala macem. Terus makan di Waroeng Londo, tau tempat makan itu karena gak sengaja ngelewatin, mau nyobain nasi bakar pedesnya, dan enak juga, yang terpenting sih murah.
Nasi Bakar Waroeng Londo with Teh Poci, loveable!
Wall of Waroeng Londo
Dari situ, lanjut ke Martabak Kotta Barat ( @markobar1996 ), beli 8 rasa ada rasa toblerone, kit-kat, meses, dll.  Murah banget deh. Karena malam minggu, dari markobar, kami ke Night Market Ngarsapura.
Martabak Kotta Barat 8 rasa, yummy!
25 Januari 2015
Jam 10an ke UNS terus beli oleh-oleh ke ORION, itu pusat segala macam roti, cemilan buat oleh-oleh gitu. 
Suasana Toko Roti ORION

Ya oleh-oleh

Halo oleh-oleh
Rada siang, setelah hujan reda, ke Pasar Antik Triwindu. SO VINTAGE! Cocok banget sama yang suka hunting tema jadul, vintage. Enggak lengkap kalo ke Solo enggak nyobain baksonya. Kita nyobain bakso Alex di jalan Gajah Mada deket stasiun balapan. Enak,  dan sesuai lah harga sama enak baksonya.
Pasar Antik Triwindu


26 Januari 2015

Jam setengah empat pagi nyampe di stasiun Kiaracondong. Yak, langsung kuliah deh.

Notes.
  • Tiket kereta eko-ac Kiaracondong - Purwosari dapet Rp 130.000 kalo pesen dari jauh-jauh hari bisa Rp 95.000, kalo sabar bisa dapet yang Rp 50.000.
  • Tiket kereta eko-ac Purwosari - Kiaracondong dapet Rp 130.000 kalo pesen dari jauh-jauh hari bisa Rp 95.000, kalo sabar bisa dapet yang Rp 50.000
  • Nasi Liwet bu Parmi + kerupuk + teh manis hangat Rp 10.000
  • Mama Homestay 0271652248 (2 orang) Rp 80.000, jadi Rp 40.000
  • Rental motor 1,5hari Rp 90.000
  • Masuk Pantai Nampu (2 orang) Rp 5000
  • Parkir motor Pantai Nampu Rp 3000
  • Martabak 8 rasa ukuran sedang Rp 50.000
  • Bakso Alex Rp 15.000/porsi (kalo gasalah)