Niat aku melupakan semua perasaan ke kamu kian mengurang. Entah mengapa, selalu saja tiap ingin melupakan seseorang, orang itu selalu muncul di hadapan kita. Aku makin enggak pengen lupain tentang kamu dan semua perasaan ini yang baru beberapa bulan berjalan. Aku tau, aku emang enggak kenal kamu. Bahkan, kenal kamu aja baru beberapa bulan, sama halnya bulan bulan aku meyukai kamu. Perasaan aku enggak pernah bisa bohong.
Ini baru kedua kalinya aku menyukai cowok sampai begini.
Tahukah kamu? Aku memang penasaran sama kamu, tapi penasaran ini tuh makin emnguatkan aku kalo aku pengen kenal kamu bukan hanya sekedar efek terpesona sama fisik kamu. Aku pun terpesona dengan sikap kamu yang memang kadang menyebalkan di mata aku. Siapa sih yang enggak suka sama cowok yang hitam manis arab, enggak ngeroko, suka olahraga, rajin ibadah, dan suara lantunan ayat AlQuran dari bibir seorang cowok yang terlihat fasih mengucapkannya. Apa cuman aku yang suka? Aku yakin yang jadi temen kamu pun suka sama kamu, walaupun hanya suka sebagai teman. Namun aku tidak demikian, aku beneran suka kamu apa adanya dengan kelebihan hidung kamu yang berlebihan itu (hahahaha) dan kekurangan kamu yang belum aku temukan, hem coba kamu kasih tau kekurangan kamu, mungkin aku akan pikir-pikir lagi untuk menyukai kamu. Tapi kelebihan kamu itu terlalu menutupi kekurangan kamu.
Aku disini hanya bisa sabar yang enggak kuasa menatap kamu yang makin sering muncul di depan aku. Aku juga harus sabar mendengar nama kamu, soalnya temen-temen aku suka cengin aku gara-gara suka sama kamu. Aku harus sabar menerima malu karena aku dulu udah mengutarakan isi hati aku. Aku sabar menerima malu bahwa teman-teman aku tau aku udah mengutarakan isi hati aku ke kamu. Aku memang harus sabar menerima semua yang telah aku perbuat.
Aku enggak akan memaksa kamu, aku udah berpengalaman menunggu. Bahkan sampai 5tahun lamanya. Kurang sabar apa coba aku ini jadi cewek yang menunggu?!
Aku paling suka kamu senyum. Aku selalu jatuh cinta pada senyuman manis seorang cowok. Mata kamu yang begitu lebar. Hidung kamu yang begitu mancung, jelas aja kamu keturunan Arab.
Aku seneng kamu ajak jalan, ya walaupun cuman sebagai biar kamu enggak dibilang "php", walaupun cuman sebatas teman semata. Aku tetep seneng kok, soalnya aku jadi tau alasan kenapa aku suka sama kamu. Aku juga bisa tau tentang kamu yang sebelumnya aku enggak tau. Aku juga seneng kok mengetahui jadwal UKM kamu, pulang kuliah kamu, kebiasaan kamu, teman-teman kamu. Aku seneng.
Aku memang kecewa tau kenyataan bahwa aku cuman bertepuk sebelah tangan. Tapi ya mau diapain lagi, aku gak bisa maksa kamu untuk suka sama aku dan menjadikan aku pacar kamu. Aku tentu aja gak mau nembak kamu. Tapi aku butuh alasan kenapa kamu gak bisa suka sama aku saat ini. Bagaimanapun semua hal itu ada alasannya. Hidup di dunia ini aja ada alasan dan akibatnya, kan.
Aku suka kamu, dan terima kasih tidak ada tindak lanjutnya. Aku bukannya menyerah setelah tau kenyataan, tapi aku juga gak tau harus berbuat apa, bila aku melanjutkan sikap aku yang mengejar-ngejar kamu, aku takut kamu terganggu.
Terima kasih. :)